السلام عليكم ورحمت الله وبركاته
Kematian itu dekat, maka ingatlah akan mati.
Orang yang cerdas dalam kehidupan ini adalah orang yang selalu mengingat mati. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Umar Bin Khattab, ia berkata, “Ya Rasulullah, orang mukmin mana yang paling utama?” Rasulullah SAW menjawab, “Yang terbanyak mengingat kematian diantara mereka dan yang terbaik persiapannya dalam menghadapai kehidupan sesudahnya. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Majah dan Malik).
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an,
كُلُّ نَفۡسٍ۬ ذَآٮِٕقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَڪُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلۡغُرُورِ
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Q.S. Ali Imran: 185).
<> Perbedaan Tanda Mati pada Mayat Orang Mukmin dan Kafir.
Ingatlah, kehidupan setelah kematian bukanlah kehidupan yang gampang, demikian juga proses pemindahan dari dunia ke alam kubur. Orang mukmin dan orang kafir akan berbeda tanda-tanda kematiannya. Sebagaimana sabda Rasullullah SAW:
“Orang mukmin mati dengan keluar keringat di dahinya.” (H.R. Tirmidzi dan Hakim).
Diriwayatkan dari Salman al-Farisi ra., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Perhatikanlah tiga perkara dahi mayat di waktu kematiannya: jika keluar peluh di dahinya, berlinang air matanya, dan melebar kedua lubang hidungnya, maka itu adalah rahmat dari Allah yang turun kepadanya. Jika ia mendengkur seperti unta yang tercekik, pucat warnanya, dan berbusa mulutnya, maka itu adalah siksaan dari Allah SWT yang telah menimpanya.” (HR. Tirmidzi dan Hakim).
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya jiwa orang mukmin itu keluar seperti keringat, dan jiwa orang kafir dicabut seperti nyawa keledai. Orang mukmin berbuat dosa, lalu dibalas dengan keras pada waktu kematiannya untuk menghapus dosa itu darinya. Orang kafir berbuat kebaikan dan dimudahkan baginya di waktu mati untuk membalasnya.” (HR. Abu Nu’aim).
<> Naza’ dan Sakaratul Maut
Di dalam kematian kita akan menjumpai masa naza’. Naza’ adalah sesuatu yang menyakitkan ruh. Tidak tersisa satu bagian pun dari ruh yang tidak merasakan sakit saat seseorang mengalami masa ini. Selain itu, banyak kesulitan yang dijumpai ketika orang menghadapi kematian, hal inilah yang disebut sakaratul maut.
Allah SWT menjelaskan dalam firman-Nya tentang dahsyatnya sakaratul maut ini.
Artinya: “Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata, ‘Telah diwahyukan kepada saya’. Padahal, tidak ada diwahyukan sesuatu kepadanya, dan orang yang berkata, ‘Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah’. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim berada dalam keadaan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), ‘Keluarkanlah nyawamu,’ dihari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar, dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (QS. Al-An’am: 93).
Kesakitan dan kesulitan ketika menghadapi kematian akan dialami semua orang. Rasulullah SAW pun begitu. “Ketika menjelang wafat,dihadapan Rasulullah SAW ada sebuah wadah berisi air. Beliau berulang kali memasukkan tangannya di dalam air, lalu mengusapkan pada mukanya dan berkata, ‘Laa ilaaha illallaah. Sesungguhnya kematian itu mempunyai sekarat.’ Kemudian, beliau mengangkat kedua tangannya dan berkata, ‘Bersama Rafiqul A’laa, hingga beliau wafat dan miring tangannya.” (HR. Bukhari).
Aisyah ra., istri Rasulullah SAW, mengatakan, “Aku tidak iri terhadap ringannya kematian siapapun setelah kulihat kematian Rasulullah SAW.” (HR. Tirmidzi).
Kisah sulitnya kematian juga dialami oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Musa AS, sebagaimana yang disebutkan oleh Muhasibi dalam kitab ar-Ri’ayah yang dikutip oleh Abu Hamid (2003), bahwa Allah SWT berfirman kepada Ibrahim AS. “Hai khalil-Ku, bagaimana engkau merasa kematian?”. Ibrahim menjawab,”Seperti besi yang dipanaskan dan diletakkan pada bulu basah, kemudian ditarik.” Allah berfirman, “Padahal Kami telah meringankan bagimu, ya Ibrahim.”.
Ketika ruh Musa AS menghadap kepada Allah SWT, Allah berfirman kepadanya, “Ya Musa, bagaimana engkau merasakan kematian?”. Musa menjawab, “Kurasakan jiwaku seperti burung pipit hidup yang digoreng diatas kuali, tidak mati hingga bisa beristirahat dan tidak selamat hingga bisa terbang.” Atau dalam riwayat lain, Musa berkata, “Kurasakan jiwaku seperti kambing hidup yang dikuliti oleh tukang jagal.”
Begitulah, siapa saja akan merasakan pedihnya kematian tanpa terkecuali. Semua makhluk ciptaan Allah termasuk iblis, jin, dan malaikat akan mengalami kematian sampai hari Kiamat tiba.
<> Kematian Iblis
Allah memberikan kelonggaran hidup lebih lama kepada iblis/setan dan malaikat. Mereka akan diambil nyawanya ketika kiamat tiba. Peristiwa kematian iblis, seperti dikisahkan dalam kitab Daqaiqul Akhbar yang dikutip ulang oleh Fuad Kauma (1997).
Pada saat hari Kiamat, Malaikat Izrail datang untuk mencabut nyawa mereka hingga mereka akan merasakan kesakitan yang amat sangat. Dan, pada saat kesakitan itu, Malaikat Izrail berkata, “Hai makhluk yang kotor, pasti akan engkau rasakan sakitnya kematian pada hari ini. Berapa umur yang telah engkau dapatkan? Dan sudah berapa golongan yang engkau sesatkan?”.
Kemudian iblis itu berlari kearah timur, tiba-tiba Izrail sudah ada didekatnya. Kemanapun mereka berlari, Izrail selalu bertemu dengan mereka. Akhirnya iblis berdiri di tengah-tengah dunia di dekat kubur Nabi Adam as, seraya berkata, “Hai Adam, sebab dirimu aku menjadi makhluk yang dilaknat, dirajam, serta ditolak.” Kemudian iblis berkata pada Izrail, “Wahai Malaikat Maut, dengan gelas mana kamu memberi minum aku? Dan dengan siksaan apa kamu mencabut ruhku?”. Izrail menjawab, “Aku akan memberimu minum dengan menggunakan gelas Neraka Ladza dan Neraka Sa’ir.”
Mendengar jawaban itu, iblis jatuh bangun karena ketakutan atas pedihnya siksa itu. Ia lari kesana kemari seperti orang mabuk. Ketika ia tiba disuatu tempat dimana iblis waktu itu diturunkan dan dilaknat, maka Malaikat Zabaniyah benar-benar telah menikam iblis dengan beberapa tombak secara terus-menerus. Pada akhirnya, iblis itu dalam keadaan naza’ dan menghadapi sakaratul maut.”.
<> Renungan :
Orang yang cerdas dalam kehidupan ini adalah orang yang selalu mengingat mati.
Sebagaimana yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab ra, ia berkata, “Ya Rasulullah, orang mukmin mana yang paling utama?” Rasulullah SAW menjawab, “Yang terbanyak mengingat kematian diantara mereka dan yang terbaik persiapannya dalam menghadapai kehidupan sesudahnya. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Majah dan Malik).
Allah SWT berfirman, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesnangan yang memperdayakan.” (Q.S. Ali Imran: 185).
Selalu ingatlah kematian itu pasti akan tiba. Gunakan masa hidupmu sebelum tiba kematian. Perbanyak beribadah dan berbuat baik.
Firman Allah SWT,
إِنَّ ٱلۡحَسَنَـٰتِ يُذۡهِبۡنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ
"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan buruk." (QS. Hud : 114).
Dan Rasulullah SAW bersabda, "Iringilah perbuatan buruk dgn perbuatan baik, maka niscaya perbuatan baik itu akan menghapuskan perbuatan buruk tersebut." (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Jangan tergoda dengan gemerlap dan kemegahan dunia. Karena sesungguhnya kesenangan dan kenikmatan yang hakiki itu ada pada hidup setelah mati. Manusia kekal didalamnya.
"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan suatu yg melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak. Spt hujan yg tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu mengering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat ada azab yg keras dan ampunan dari Allah serta keridha'an-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yg menipu." (QS. Al-Hadid : 20)
Dari Abu Hurairah ra., bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat. Dari yang 100 rahmat itu yang satu telah diturunkan Allah dikalangan jin, manusia, hewan jinak dan hewan buas. Dengan satu rahmat itu mereka saling mengasihi dan saling menyayangi, serta dengan satu rahmat itu pula binatang buas menyayangi anaknya. Adapun 99 rahmat yang lain ditangguhkan Allah, karena Allah akan memberikan kepada hamba-hamba-Nya (yang baik) pada hari Kiamat". (HR. Muslim)
Coba bayangkan, SATU rahmat saja di dunia tidak akan habis bila ditulis dengan tinta sebanyak air di lautan. Apalagi 99 rahmat. Subhanallah....... Allahu Akbar!
* Sebaik-baik bekal kematian adalah amal shaleh (ibadah wajib dan sunnat yg diperintahkan Allah dan Rasul-Nya). Plus investasi jangka panjang: Sedekah Jariyah, Ilmu yg bermanfaat (diamalkan dan diajarkan hanya mengharap ridha' Allah), dan anak shaleh (yg selalu mendoakan orang tuanya)...*
Jangan tunda untuk beramal, karena kematian akan datang kapan saja.
Wallahu a'lam...
بالله توفق والهدايه....
والسلام عليكم ورحمت الله وبركاته
Semoga Bermanfaat
Sumber: Mubin, Nurul. 2008. Semalam saja di Neraka. DIVA Press. Yogyakarta. (Disarikan dari Bab Masa-masa sulit menghadapi maut, hal. 89-96)
Carta Nasyid IKIM.fm 2018: Minggu 10
6 tahun yang lalu
3 komentar:
Ada 3 yg akan Allah swt lakukan buat manusia, khususnya tg mati: Di Ridhoi, di biarkan dan di laknatullah!...tentu sohib tau apa saja itu kriteria2 nya...salah satunya, bunuh diri adalah laknatullah..
Ya,btul sohib..tu slh satunya...:d:
:i:
Posting Komentar