<> Ya TUHANku, kenapa ENGKAU tidak menolongku...? <>


Ada seorang laki - laki yang tinggal di dekat sebuah sungai. Bulan - bulan musim penghujan sudah dimulai. Hampir tidak ada hari tanpa hujan baik hujan rintik-rintik maupun hujan lebat.

Pada suatu hari terjadi bencana di daerah tersebut. Karena hujan
turun deras agak berkepanjangan, permukaan sungai semakin lama semakin naik, dan akhirnya terjadilah banjir. Saat itu banjir sudah sampai ketinggian lutut orang dewasa. Daerah tersebut pelan-pelan mulai terisolir. Orang - orang sudah banyak yang mulai mengungsi dari daerah tersebut, takut kalau permukaan air semakin tinggi.Lain dengan orang-orang yang sudah mulai ribut mengungsi,lelaki tersebut tampak tenang tinggal di rumah. Akhirnya datanglah truk penyelamat berhenti di depan rumah lelaki tersebut.
“Pak, cepat masuk ikut truk ini, tak lama lagi banjir semakin
tinggi”, teriak salah satu regu penolong ke lelaki tersebut. Si lelaki menjawab: “Tidak, terima kasih, anda terus saja menolong yang lain. Saya pasti akan diselamatkan Tuhan. Saya ini kan sangat rajin berdoa.”

Setelah beberapa kali membujuk tidak berhasil, akhirnya truk tersebut melanjutkan perjalanan untuk menolong yang lain. Permukaan air semakin tinggi. Ketinggian mulai mencapai 1.5 meter. Lelaki tersebut masih di rumah, duduk di atas almari. Datanglah regu penolong dengan membawa perahu karet dan berhenti di depan rumah lelaki tersebut.
“Pak, cepat kesini, naik perahu ini. Keadaan semakin tidak terkendali. Kemungkinan air akan semakin meninggi. Lagi-lagi laki-laki tersebut berkata: “ Terima kasih, tidak usah menolong saya, saya orang yang beriman, saya yakin Tuhan akan selamatkan saya dari keadaan ini. Perahu dan regu penolongpun pergi tanpa dapat membawa lelaki tersebut.
Perkiraan banjir semakin besar ternyata menjadi kenyatan. Ketinggian air sudah sedemikian tinggi sehingga air sudah hampir menenggelamkan rumah-rumah disitu. Lelaki itu nampak di atas atap rumahnya sambil terus berdoa.
Datanglah sebuah helikopter dan regu penolong. Regu penolong melihat ada seorang laki-laki duduk di atap rumahnya. Mereka melempar tangga tali dari pesawat. Dari atas terdengar suara dari megaphone: “ Pak, cepat pegang tali itu dan naiklah kesini. “, tetapi lagi-lagi laki-laki tersebut menjawab dengan berteriak: “Terima kasih, tapi anda tidak usah menolong saya. Saya orang yang beriman dan rajin berdoa. Tuhan pasti akan menyelamatkan saya”.
Ketinggian banjir semakin lama semakin naik, dan akhirnya seluruh rumah di daerah tersebut sudah terendam seluruhnya. Bagaimana nasib lelaki tersebut? Lelaki tersebut akhirnya mati tenggelam. Di akhirat dia dihadapkan pada Tuhan. Lelaki ini kemudian mulai berbicara bernada protes: “Ya Tuhan, aku selalu berdoa padaMu, selalu ingat padaMu, tapi kenapa aku tidak Engkau selamatkan dari banjir itu?” Tuhan menjawab dengan singkat: “Aku selalu mendengar doa-doamu, untuk itulah aku telah mengirimkan truk, kemudian perahu dan terakhir pesawat helikopter. Tetapi kenapa kamu tidak ikut salah satupun?


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Sebuah cerita menarik. Demikian juga dalam kehidupan kita, kita bekerja dan selalu melakukan doa kepada Allah SWT Dan Allah sudah sering mengirimkan “truk”, “perahu”, dan “pesawat” kepada kita, tapi kita tidak menyadarinya



Category: 2 komentar

<> Selamat Tahun Baru Islam 1432H <>


Hari ini,1 muharram 1432H

SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH
,

Mari kita berHIJRAH ke jalan yang lebih baik.semangat,harapan & azzam baru,demi mendekatkan diri kepada_Nya

Ketika mentari tenggelam di ujung barat
Ketika hilal yang lembut menyembul

Di sela semburat merah mega senja
Pertanda 1 Muharram telah tiba

Tahun baru telah merekah

Mari ayunkan langkah berhijrah di jalan_NYA
Mencari ridho dan cinta Sang Pencipta

Mengukir asa baru yang lebih indah

Agar diri menjadi insan yang berguna


SELAMAT TAHUN BARU

Semoga ALLAH menjadikan
Hari-hari mendatang lebih baik dari hari kemarin
Menghapus dosa-dosa lama
Menggantinya dengan pahala rahmat


Ya Allah mudahkanlah urusan kami

Ya Allah jadikanlah tahun ini menjadi berkah bagi kami

Teguhkanlah tauhid kami,ya Allah

Sempurnakan iman islam kami

Jadikanlah kami termasuk hambaMU yang ridho terhadap takdir_MU

Jadikanlah amalan kami amalan yang Engkau ridhoi

Amin ya Allah ya robbal aalamin
Semoga Allah mengabulkan do’a pada hari yang cerah ini






<> Diantara Nasehat Terakhir Imam Asy-Syafi'i <>

Imam Asy-Syafi'i berkata:

Bertakwalah engkau kepada Allah SWT
Bayangkan akhirat dalam kalbumu
Jadikanlah kematian berada di pelupuk matamu
Dan janganlah engkau melupakan saat berdiri dihadapan Allah SWT
Jadikanlah (dirimu sebagai) orang yang malu kepada Allah SWT
Jauhilah larangan-larangan-Nya
dan kerjakanlah kewajiban-kewajiban-Nya
Tetaplah konsisten bersama kebenaran dimanapun berada
Sekali-kali janganlah meremehkan kenikmatan yang diberikan Allah SWT untukmu, kendati pun sedikit.


Sambutlah ia dengan rasa syukur.
Hendaklah diammu dalam keadaan berfikir,
ucapanmu berupa dzikir,
dan pandanganmu ditujukan untuk mengambil ibrah (pelajaran).

Maafkanlah orang yang berbuat aniaya kepadamu.
Sambunglah tali (kekerabatan) orang yang memutuskan hubungan darimu.
Bersikaplah dengan baik kepada orang-orang yang berbuat buruk kepadamu.
Bersabarlah terhadap berbagai musibah,
dan mohonlah perlindungan kepada Allah SWT dari neraka dengan bertakwa.




Note:

* Nasihat ini disampaikan oleh Imam Asy-Syafi'i rahimahullah kepada muridnya yang bernama Isma'il bin Yahya al-Muzani saat beliau mendekati ajal.



# Insya Allah #





Everytime you feel like you can't go on
You feel so lost
That your so alone
All you is see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can't see which way to go
Don't despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side

Insya Allah3x
Insya Allah you'll find your way


Everytime you can make one more mistake
You feel you can't repent
And that it's way too late
Your are so confused,wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame


Don't despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insya Allah3x
Insya Allah you`ll find your way
Insya Allah3x
Insya Allah you`ll find your way

Turn to Allah
He`s never far away
Put your trust in Him
Raise your hands and pray
Ooooo.....Ya Allah
Guide my steps don`t let me go astray
You`re the only one that showed me the way,
Showed me the way 2x
Insya Allah3x
Insya Allah we`ll find the way



Note:
Munsyid : Maher Zain





<> Hikmah Dari Sapu Lidi <>


Hari menjelang sore. Di sebuah surau, terlihat seorang lelaki tua bersama empat orang anak remaja. "Sekarang Abah mau menerangkan satu hal yang sangat penting dalam hidup kalian," ujar lelaki yang dipanggil Abah oleh anak-anak tersebut. "Apa itu, Abah?" tanya salah seorang anak. "Sebelum menjawabnya, Abah ingin setiap kalian membawa sebuah sapu lidi," jawab Abah. Anak-anak itu terlihat sedikit bingung dengan apa yang dikatakan Abah, tapi akhirnya mereka pun menuruti keinginan Abah.


Masing-masing anak kembali ke rumah untuk mengambil sapu lidi.
"Nah, syukurlah kalian telah memegang sapu lidi," ujar Abah sambil memandangi anak-anak tersebut. "Tugas kalian adalah menyapu halaman masjid ini sebersih mungkin. Udin menyapu bagian depan, Ahmad menyapu bagian kiri, Ali yang bagian kanan, dan Fahri bagian belakang," kata Abah dengan rinci. "Abah beri kalian waktu selama tiga puluh menit untuk menyapu, setiap satu menit kalian harus mencabut sebatang lidi, dan setiap sapu harus terdiri dari tiga puluh batang lidi. Siapa yang paling banyak menyapu dan paling cepat, maka ia akan mendapatkan hadiah". 



Segera saja keempat anak itu mengerjakan apa yang diperintahkan Abah. Dengan tekun dan gesit mereka menyapu halaman sekitar masjid yang cukup luas. Setiap satu menit Abah menepuk tangan sebagai tanda agar keempat muridnya mencabut sebatang lidi. Begitulah proses tersebut berlangsung. Batangan lidi yang berjumlah tiga puluh tersebut, satu demi satu hilang seiiring berlalunya waktu. Pada hitungan ketiga puluh, kumpulan lidi tersebut habis semua.


Setelah itu Abah memeriksa hasil kerja keempat muridnya. Tenyata hasilnya berbeda-beda. Ada yang mampu menyapu seluruh halaman, ada yang hanya setengah, bahkan ada yang hanya sedikit. Abah hanya tersenyum saja. Sejenak kemudian dia memanggil keempat anak tersebut.
"Anak-anakku, Abah lihat kalian sudah menyapu dan hasilnya pun Abah rasa cukup menggembirakan. Halaman masjid menjadi bersih, walaupun Abah melihat bahwa sebagian dari kalian tidak berhasil membersihkan sampah secara keseluruhan," ungkap Abah. Setelah semuanya berkumpul, Abah bercerita kembali, "Ketahuilah anakku, bahwa salah satu harta yang Allah berikan kepada manusia adalah waktu. Ia adalah modal terbesar yang harus kita gunakan sebaik-baiknya. Barangsiapa yang mampu memanfaatkannya secara baik, maka ia akan bahagia hidupnya; tapi barangsiapa menyia-nyiakan waktunya maka ia akan sengsara.


"Abah, apa hubungan antara waktu dengan sapu lidi?"
tanya seorang muridnya. "Itulah yang akan Abah terangkan kepada kalian," kata Abah. Ia pun melanjutkan petuahnya, "Hidup seorang Muslim itu seperti sapu lidi yang kokoh. Setiap hari satu batang lidi gugur, sampai pada satu saat tidak ada lagi lidi yang tersisa. Jadi lidi ini dapat dianalogikan dengan waktu yang membentuk hidup kita. Kalau kita memboroskannya berarti lidi itu hilang tanpa kita sempat menyapu. Karena itu, menyapulah sebanyak dan sesering mungkin sebelum lidi-lidi itu berguguran. Gunakanlah waktu muda kalian untuk berkarya besar, sebelum datangnya waktu tua saat kalian tidak mampu lagi berbuat apa-apa lagi.


Note:
Kisah ini meskipun singkat,tapi Insya Allah kita dapat memahami maksud yang disampaikan & dapat mengambil hikmah dari kisah tersebut.
Semoga bermanfaat untuk kita, salam ukhuwah.......




<> Selamat Hari Raya Idul Adha <>




Selamat Hari Raya Idul Adha 1431H

Idul Adha (Hari Raya Haji/ عيد الأضحى) adalah sebuah hari raya bagi kita semua umat islam di seluruh dunia.Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim alaihi salam, yang bersedia untuk mengorbankan putra kesayangannya yaitu Nabi Ismail alaihi salam untuk Allah SWT.kemudian digantikan oleh-Nya dengan seekor domba.

Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan Sholat Ied bersama-sama di tanah lapang. Setelah sholat, dilakukan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim a.s yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaa Hari Raya Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari Tasyrik(hari-hari yang di haramkan berpuasa) bagi umat Islam yaitu 11,12 dan 13 Dzulhijjah.Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim.




====================<<<<<>>>>>===========================

Saya mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Adha 1431H"

Dengan segala kerendahan hati, apabila terselip khilaf dalam canda, Tergores luka dalam tawa, Tersinggung rasa dalam tingkah dan bicara, Mari kita perkokoh Ikatan Ukhuwah islamiyah kita di Hari Raya Idul Adha yang penuh Ampunan, Barokah, Rahmad dan hidayah. Mohon dima’afkan Lahir & Batin, Semoga kita tetap bersama dalam 1 Jembatan, 1 Doa, 1 Tujuan dalam menuju Ridho & Maghfiroh Allah SWT

Bila kata merangkai dusta
Bila sikap membekas lara
Bila hati penuh prasangka
Dan bila langkah menoreh luka
Mohon bukakan pintu maaf
Baik lahir maupun batin






* Amalan Dzulhijjah dan Hari Raya Iedul Adha *


Allahu Akbar, Allahu Akbar,Allahu Akbar Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu

Begitulah gema takbir berkumandang sejak Ashar hingga hari ini, itu menandakan besoknya adalah hari raya besar bagi Ummat Muslim sedunia, apalagi bagi yang sedang melaksanakan ibadah haji, hari ini adalah puncak peribadatan Haji di Mekkah setelah kemarin melakukan Wuquf di Arafah.

Hari ini seluruh ummat muslim sedunia merayakan hari raya Iedul Adha.
Sebelum melaksanakan Iedul Adha ada beberapa amalan yang hendaknya senantiasa kita pelihara sebagai amal kebajikan kita setiap tahunnya. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Rahimahullah, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Artinya : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzul Hijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun“. Imam Ahmad, Rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ”Artinya : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzul Hijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid “.


Macam-macam Amalan yang Disyariatkan :


1. Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah

Amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Artinya : Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga“.

2. Berpuasa terutama pada hari Arafah (9 Dzulhijjah)

Disebutkan dalam hadist Qudsi : “Artinya : Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku“.

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Artinya : Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun“. [Hadits Muttafaq 'Alaih].
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah Rahimahullah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ”Artinya : Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya“.

3. Takbir dan Dzikir

Sebagaimana firman Allah Ta’ala. “Artinya : …. dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan ..”. [Al-Hajj : 28].

Berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhuma. “Artinya : Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid “. [Hadits Riwayat Ahmad].
Imam Bukhari Rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhum keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, Rahimahullah, meriwayatkan dari fuqaha’, tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan : “Allahu Akbar, Allahu Akbar,Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu”

Dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya. Sebagaimana firman Allah. “Artinya : Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu ..“. [Al-Baqarah : 185].
Disunnahkan untuk masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri. Ini berlaku pada semua dzikir dan do’a, kecuali karena tidak mengerti sehingga ia harus belajar dengan mengikuti orang lain. Diperbolehkan berdzikir dengan yang mudah-mudah. Seperti : takbir, tasbih dan do’a-do’a lainnya yang disyariatkan.

4. Taubat serta Meninggalkan Segala Maksiat dan Dosa.

Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta’atan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya. Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya” [Hadits Muttafaq 'Alaihi].

5. Banyak Beramal Shalih.

Berupa ibadah sunnah seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur’an, amar ma’ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya.


6. Disyariatkan pada Hari-hari itu Takbir Muthlaq

Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjama’ah ; bagi selain jama’ah haji dimulai dari sejak Zhuhur hari raya Qurban terus berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.


7. Berkurban pada Hari Raya Qurban dan Hari-hari Tasyriq.

Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam, yakni ketika Allah Ta’ala menebus putranya dengan sembelihan yang agung. Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Artinya : Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu“. [Muttafaq 'Alaihi]

8. Dilarang Mencabut atau Memotong Rambut dan Kuku bagi orang yang hendak Berkurban.

Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu ‘Anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya“.
Dalam riwayat lain : “Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berkurban“.
Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan kurbannya.
Firman Allah. “Artinya : ….. dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan…“. [Al-Baqarah : 196].


Larangan ini, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berkurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.


9. Melaksanakan Shalat Iedul Adha dan mendengarkan Khutbahnya.

Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan ; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti ; nyanyi-nyanyian, main judi, mabuk-mabukan dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan yang dilakukan selama sepuluh hari.


Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. Dan shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para sahabatnya




SUMBER


# SA'ID BIN AMIR (Tauladan Pemimpin Sederhana dan Bersahaja) #

Kisah ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim di dalam kitab al-Hilyah (1/245), dari Khalid bin Ma’dan, dia berkata, “Umar bin al-Khathab mengangkat Sa’id bin Amir bin Huzaim sebagai amir kami di Himsh”.

Ketika Umar bertandang ke sana, dia bertanya, “Wahai penduduk Himsh, apa pendapat kalian tentang Sa’id bin Amir, amir kalian?”

Maka banyak orang yang mengadu kepada Umar. Mereka berkata, “Kami mengadukan empat perkara. Yang pertama karena dia selalu keluar rumah untuk menemui kami setelah hari sudah siang”.

Umar berkomentar, “Itu yang paling besar. Lalu apa lagi?”
Mereka menjawab, “Dia tidak mau menemui seseorang jika malam hari”.
“Itu urusan yang cukup besar”, kata Umar. Lalu dia bertanya, “Lalu apa lagi?”
Mereka menjawab, “Sehari dalam satu bulan dia tidak keluar dari rumahnya untuk menemui kami”.
“Itu urusan yang cukup besar”, komentar Umar. Lalu dia bertanya, “Lalu apa lagi?”
Mereka menjawab, “Beberapa hari ini dia seperti orang yang akan meninggal dunia”.

Kemudian Umar bin al-Khaththab mengkonfirmasi antara Sa’id bin Amir dan orang-orang yang mengadukan beberapa masalah tersebut. Saat itu Umar berkata pada dirinya sendiri, “Ya Allah, jangan sampai anggapanku tentang dirinya keliru pada hari ini”. Lalu dia bertanya kepada orang-orang yang mengadu, “Sekarang sampaikan apa yang kalian keluhkan tentang Sa’id bin Amir!”.

“Dia selalu keluar rumah untuk menemui kami setelah hari sudah siang”, kata mereka.
Sa’id menanggapi, “Demi Allah! Sebenarnya aku tidak suka untuk mengungkapkan hal ini kepada kalian. Harap diketahui, keluargaku tidak mempunyai pembantu, sehingga aku sendiri yang harus menggiling adonan roti. Aku duduk sebentar hingga adonan itu menjadi lumat, lalu membuat roti, mengambil wudhu’, baru kemudian aku keluar rumah untuk menemui kalian”.

Umar bertanya kepada mereka, “Apa keluhan kalian yang lain?”.
Mereka menjawab, “Dia tidak mau menemui seorangpun pada malam hari”.
“Lalu apa alibimu?”, tanya Umar kepada Sa’id bin Amir.

Sa’id menjawab, “Sebenarnya aku tidak suka untuk mengungkapkan hal ini. Aku menjadikan siang hari bagi mereka, dan menjadikan malam hari bagi Allah”.


“Apa keluhan kalian yang lain?”, tanya Umar kepada mereka.
Mereka menjawab, “Sehari dalam satu bulan dia tidak mau ke luar rumahnya untuk menemui kami”
“Apa alibimu?”, tanya Umar kepada Sa’id.

Sa’id menjawab, “Aku tidak mempunyai seorang pembantu yang mencuci pakaianku, disamping itu, aku pun tidak mempunyai pakaian pengganti yang lain”. Maksudnya, hari itu dia mencuci pakaian satu-satunya.

“Apa keluhan kalian yang lain?”, tanya Umar kepada mereka.
Mereka menjawab, “Beberapa hari ini dia seperti orang yang akan meninggal dunia”.
“Apa alibimu?”, tanya Umar kepada Sa’id.

Sa’id menjawab, “Dulu aku menyaksikan terbunuhnya Hubaib al-Ansyari di Mekkah. Aku lihat bagaimana orang-orang Quraish mengiris-iris kulit dan daging Hubaib, lalu mereka membawa tubuhnya ke tiang gantungan. Orang-orang Quraish itu bertanya kepada Hubaib, ‘Sukakah engkau jika Muhammad menggantikan dirimu saat ini?’. Hubaib menjawab, ‘Demi Allah! Sekalipun aku berada di tengah keluarga dan anak-anakku, aku tidak ingin Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam terkena duri”. Kemudian dia berseru, ‘Hai Muhammad! Aku tidak ingat lagi apa yang terjadi pada hari itu’. Sementara saat itu aku yang masih musyrik dan belum beriman kepada Allah Yang Maha Agung, tidak berusaha untuk menolongnya, sehingga aku beranggapan bahwa Allah sama sekali tidak mengampuni dosaku. Karena itulah barangkali keadaanku akhir-akhir ini seperti orang yang akan meninggal dunia”.


Umar bin Khaththab berkata, “Segala puji bagi Allah, karena firasatku tentang dirinya tidak meleset”. Setelah itu Umar memberi Sa’id uang sebesar seribu dinar, seraya berkata, “Pergunakanlah uang ini untuk menunjang tugas-tugasmu”.

Sa’id pulang ke rumahnya. Istri Sa’id sangat gembira atas hadiah dari Umar itu, seraya berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kecukupan kepada kita atas tugas yang engkau emban ini”.

Sa’id bertanya kepada istrinya, “Apakah kau mau yang lebih baik lagi?”.
“Ya”, kata istrinya. Lalu Sa’id berkata, “Uang ini akan kuberikan kepada orang-orang yang lebih membutuhkannya daripada kita”.

Lalu Sa’id memanggil seorang anggota keluarganya yang dapat dipercaya, dan dia memasukkan uang ke dalam beberapa bungkusan, seraya berkata, “Bawalah bungkusan ini kepada keluarga janda si Fulan, orang miskin dari keluarga si Fulan, dan kepada orang-orang yang tertimpa musibah. Selebihnya disimpan”.

Istri Sa’id bertanya, “Kenapa sisa uang itu tidak kau gunakan untuk membayar seorang pembantu?”.

Sa’id menjawab, “Sewaktu-waktu tentu akan ada orang yang datang yang lebih membutuhkan uang itu”



Subhanallah, Maha Suci Engkau ya Allah…

Saya coba simpulkan beberapa hikmah dari kisah ini:

[1]. Sebagai pemimpin tertinggi, Khalifah Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu selalu bersedia mendengar keluhan dari rakyat terbawah dan ia bersedia mengkonfirmasi kepada aparatnya terhadap keluhan-keluhan itu. Laporan dan konfirmasi langsung akan meniadakan fitnah dan kebohongan terhadap pelapor maupun yang dilaporkan.

[2]. Sa’id bin Amir adalah pribadi pemimpin yang sederhana, yang mengerjakan pekerjaan rumah tangganya sendiri (membuat roti, bahkan mencuci pakaiannya sendiri) tanpa bantuan orang lain apalagi dengan memanfaatkan atau menyalahi wewenang kekuasaan yang sedang diembannya.

[3]. Di sela-sela kesibukannya sebagi Amir, Sa’id bin Amir masih dapat meluangkan waktunya untuk berdzikir, bermunajat, dan mengingat Allah ta’ala pada malam-malam harinya.

[4]. Kecintaan Sa’id bin Amir kepada Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasalam membuat ia takut berdosa karena ia tidak membela Nabi, padahal pada saat itu ia masih belum memeluk Islam sebagai agamanya.

[5]. Dalam hal ini, Khalifah Umar bin Khaththab me-reward Sa’id bin Amir dengan uang seribu dinar atas kejujuran dan prestasi kepemimpinannya. Uang hibah tersebut tidaklah digunakan Sa’id untuk kepentingannya pribadi, tapi ia menyumbangkan uang tersebut untuk kepentingan rakyatnya yang lebih membutuhkan uang tersebut. Padahal uang tersebut adalah hadiah dari Khalifah untuk Sa’id sebagai pribadi.

[6]. Khalifah Umar bin Khaththab dan Sa’id bin Amir adalah contoh pemimpin yang tidak alergi terhadap kritik, keluhan, bahkan tudingan dari rakyatnya. Mereka bersedia berdialog, mendengarkan, dan memberi konfirmasi terhadap pertanyaaan-pertanyaan dari rakyatnya secara langsung. Bukannya berdasar laporan-laporan aparat lain sebagai perantara sehingga dimungkinkan terdapat laporan palsu.


Masih adakah tersisa, pribadi-pribadi pemimpin seperti Khalifah Umar bin Khaththab dan Amir Sa’id bin Amir bin Huzaim itu di negeri yang kita cintai ini.......? Semoga saja…............



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...